INILAH KRONOLOGI DAN KEJANGGALAN PERAMPOKAN DI RUMAH ELIT PONDOK INDAH, BACA SELENGKAPNYA

Kepolisian Daerah Metro Jaya masih menelusuri kejanggalan atas perampokan serta penyanderaan yang menimpa mantan Senior Vice President ExxonMobil Indonesia, Asep Sulaeman, di rumahnya Jalan Bukti Hijau IX Nomer 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan.

“Ada sebagian kejanggalan yang masihlah kami telusuri, ” kata Kepala Divisi Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Awi Setiono, waktu konferensi pers dirumah Asep pada Sabtu, 3 September 2016.

Awi pernah mempertanyakan sistem perampokan yang dilakukan oleh ke-2 tersangka bernama Samadi, 32 th. serta Adhi Jhon Suyadi, 46 th.. Dari info ke-2 tersangka, mereka masuk memanjat pagar rumah Asep, lalu menodong pembantu bernama Reni.

Namun Awi janggal dengan kehadiran ke-2 tersangka itu. Menurut Awi, ke-2 tersangka tentu diantar oleh seseorang atau mempunyai komplotan yang siap datang menjemput. “Yang jadi pertanyaan, mereka ini didrop dari tempat mana, oleh siapa, ” ucap dia.
Tersangka juga memohon kunci pagar pada pembantu. Belum di ketahui apakah tersangka akan memasukkan kendaraan atau bakal keluarkan kendaraan. Karena Asep juga mempunyai mobil yang terparkir di garasi rumahnya.

Keganjilan lain berkaitan sistem penyanderaan yang dilakukan Samadi serta Suyadi. Mereka merampok mulai sejak jam 06. 00 WIB sampai jam 14. 00 WIB. Sepanjang delapan jam sistem penyanderaan, ke-2 tersangka pernah memohon pembantu supaya membuatkan mi instan.

Tersangka memohon dibuatkan sarapan mi instan jam 10. 30 WIB. Waktu itu ke-2 tersangka sudah menyandera empat korban selama 4, 5 jam. Waktu perampokan, ke-2 tersangka juga tidak menyekap, mengikat, atau menyakiti beberapa korbannya. Samadi serta Suyadi cuma mengambil dompet serta handphone. Itu juga dikembalikan ke korban waktu polisi datang.

Padahal, perlengkapan ke-2 tersangka cukup komplit. Mereka memakai tali carmental, teropong, pisau gunung, lakban, obeng, senter, borgol, serta beragam perlengkapan lain. Tetapi perlengkapan itu hampir sekalipun tidak digunakan waktu sistem perampokan.

Awi meyakinkan beberapa tersangka melancarkan tindakan perampokan dengan begitu terencana. Hal semacam ini dibuktikan dengan temuan beragam perlengkapan merampok. Selain senjata api, polisi juga memperoleh tali tambang, topi, sepatu, pisau, teleskop, serta berbagai perlengkapan lain.

Awi menjelaskan beberapa tersangka sudah memantau tempat tinggal punya Asep mulai sejak jauh hari. Dia menyampaikan, ke-2 tersangka masuk rumah sesudah memanjat pagar, lalu menodongkan pistol ke pembantu. Kemudian, mereka menyandera penghuni rumah.

sumber : http :// www. beradab. com/2016/09/inilah-kronologi-kejanggalan. html