KENAPA ORANG YANG SAKARATUL MAUT SELALU MELIHAT KEATAS ? INILAH JAWABAN YANG SANGAT MENGEJUTKAN BANYAK ORANG....

Waktu kita lihat orang yang tengah sakaratul maut, sering kali kita merasakan orang itu melihat ke atas. Ada apakah?

Jika orang beriman meninggal, sebagian malaikat turun dari langit kepadanya. Sebagian malaikat yang datang kepadanya berpakaian putih. Cerah, membawa kain kafan serta membawa wangi-wangian dari surga. Lalu sebagian malaikat itu duduk di sekitaran orang mukmin yang akan meninggal.

Sebagian malaikat duduk melingkari orang beriman tadi sejauh mata lihat.

Jadi, perhatikan orang yang akan meninggal dunia, bila dalam kondisi sakit dia tak saksikan ke kanan, atau ke kiri terutama ke bawah. Tetapi dia melihat ke atas, ke depan. Karena pada dasarnya malaikat itu ada. Ada.

Waktu kita tengah mengkondisikan orang yang tengah sakaratul maut, orang lain yang tengah nangis tidak paham pihak keluarga atau kerabat diminta untuk pergi menjauhi si sakaratul maut tadi. Jangan sampai mengganggu orang yang sakaratul maut. Orang yang begitu sedih jangan sampai ngomong tentang rasa sedih terkecuali tentang kebaikan. “Duh ibu ini susah meninggalnya, ” misalnya seperti itu. Ini tak diperbolehkan.

Rasulullah Saw pernah berkata jangan sampai bicara kecuali yang baik. Sebagian malaikat itu mengaminkan apa yang kalian katakan.

Orang yang sakaratul maut telah tidak ingin apa-apa. “Pak ini ada duit segepok. ”

Si sakaratul maut itu tidak akan gubris.

“Pak baju ini buat bapak. ”

Si sakaratul maut tadi tak lihat.

Benarlah itu tanda sakaratul maut karena dunia itu perasaan sudah hambar. Jadi yang kita lakukan yakni tenangkan, talkin. Ia saksikan peristiwa besar, jangan sampai paksakan untuk tahu kita. “Ajarilah orang (mendekati/setelah) meninggal dunia di antara anda dengan kalimat “لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ” (tidak ada tuhan terkecuali Allah) ”.  (HR. Muslim).

Talkin di telinga si sakaratul maut di telinga samping kanan. Dengan lembut, tak perlu cepat-cepat. Berikanlah jeda waktu agar dia memproses kalimat thayyibah yang kita berikanlah. Apabila dia sudah menyampaikan Lailaha illallah, sudah, jangan sampai diajak bicara lagi.

Apabila lalu si sakaratul maut tadi menyampaikan satu hal, seperti “Air, haus, menginginkan minum, ” talkin kembali sampai ia menyampaikan kalimat Lailaha illallah sampai itu jadi kalimat terakhirnya. Mohon pada Allah agar dicabut nyawa dalam keadaan baik.

***
Kembali, setelah sebagian malaikat duduk melingkari sang mukmin selama mata lihat. Lalu, datanglah Malaikat Maut duduk tak jauh dari kepala sanga mukmin. Malaikat Maut bertutur, “Wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan Allah serta keridhaan-Nya. ”

Lalu, keluarlah jiwa sang mukmin dari jasadnya seperti keluarnya tetesan air dari bibir tempat air.

Lalu Malaikat Maut mengambilnya. Jika Malaikat Maut sudah mengambil ruhnya jadi malaikat yang lain tak biarlah ruh itu ada di tangan Malaikat Maut dalam waktu relatif cepat mata juga hingga mereka mengambilnya. Mereka meletakkannya ke kafan beserta aroma dari surga tadi. Ruh itu keluar dengan aroma yang wangi. Mereka membawanya naik ke atas. Setiap waktu mereka lewat sebagian malaikat, mereka di bertanya, “Siapakah ruh yang baik ini? ”

Malaikat-malaikat yang membawa ruh itu menyampaikan, “Ini ruh Fulan bin Fulan, ” untuk mengatakan panggilan terbaiknya waktu di dunia.

Hingga sebagian malaikat sampai ke langit. Mereka memohon agar pintu langit dibuka, jadi dibukakanlah buat mereka lalu diiringi oleh sebagian malaikat dari semuanya penjuru langit hingga ke langit kemudian, hingga selanjutnya ke langit yang ketujuh.

Lalu Allah Swt. berfirman, “Tulislah catatan amal hambaKu di ‘Illiyyin, serta kembalikan ia ke bumi ; karena sebenarnya Saya membuat mereka (manusia) dari bumi (tanah), kepadanya akan Kukembalikan, serta dari sana bakal Kukeluarkan mereka ketika yang lain. ”

Semoga kita semua meninggal dalam keadaan husnul khatimah. AMIEN...