ADA YANG NEROBOS PERBATASAN AKHIRNYA TENTARA MALAYSIA BAKU HANTAM DENGAN POLISI....

YG, anggota Polsek Krayan di perbatasan Nunukan, Kalimantan Utara, ikut serta duel dengan SB, personel Tentara Diraja Malaysia (TDM), sampai keduanya terluka ringan. Gara-garanya, SB tak terima waktu di tanya asal usulnya. Walau keduanya terluka ringan, masalah itu berujung damai.

Info didapat, peristiwa itu terjadi Minggu (7/8) malam lalu. Warga Krayan, melaporkan ada orang asing masuk ke wilayah mereka, di perbatasan Malaysia. Laporan itu, ditindaklanjuti YG, bersama 4 warga Krayan, dengan lakukan patroli.

 " Disana (Krayan) personel Polri kan kurang, jadi bersama dengan 4 warga, mendatangi warga asing di satu kafe, yang sedang nyanyi-nyanyi karaoke, " kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur, Kombes Pol Fajar Setiawan, waktu di konfirmasi merdeka. com, Sabtu (13/8) sore.

 " Memanglah ada perintah dari pimpinan untuk memperketat jalur perbatasan ke-2 negara, karena diduga banyak peredaran narkoba di perbatasan, " tutur Fajar.

Diterangkan Fajar, salah seorang warga Krayan, lalu mengambil mikropon yang dipakai untuk berkaraoke personel TDM itu, seraya memohon supaya tak lakukan perbuatan berisiko ditempat karaoke. Mengingat, waktu itu, di meja personel TDM itu ada miras.

 " Mereka (TDM) tak sukai, lalu memukul warga Krayan itu. Personel kita Polsek Krayan, lalu melerai, turut terkena pukulan, serta jadilah pukul-pukulan di lokasi, " sebut Fajar.

Di sela baku hantam itu, personel Polsek Krayan YG, bertanya identitas warga asing itu, yang akhirnya di ketahui berinisial SB, yaitu anggota TDM. Lalu, SB balik ajukan pertanyaan pada YG.

 " Personel Polsek Krayan menyebutkan menginginkan memeriksa jati diri SB. Lantaran sesama aparat, masalah usai serta keduanya kembali pada semasing pos pekerjaan di perbatasan Krayan serta Malaysia, " ungkap Fajar.

 " Pascakejadian baku hantam itu, pada akhirnya TDM bikin pernyataan bila masuk negara Indonesia harus lapor, jangan seenaknya saja. Dasarnya itu, " jelas Fajar.

 " Kalau memanglah Polri serta TNI, memperketat kawasan perbatasan, terlebih masalah kawasan perbatasan dengan Malaysia rawan masuk narkoba ya, " tuturnya.

Pascainsiden itu, Fajar meyakinkan ke-2 belah pihak setuju berdamai, serta kembali pada pekerjaan semasing. " Mungkin saja dia (SB) tak terima, terasa terganggu serta mungkin saja menduga hanya ada orang-orang biasa, tak ada petugas. Namun kan dia mesti tahu, itu kan lokasi kita, "

 " Waktu itu segera usai, hanya luka enteng, tak berkepanjangan serta semasing balik ke tempat pekerjaan, " pungkas Fajar.

sumber : merdeka.com