INILAH KISAH NABI MUHAMMAD SAW MENJELANG AJAL.... SANGAT SEDIH SEKALI....!!!
Begitu mulia dan indahnya akhlak baginda Ya Rasulullah SAW Mengingatkan kita pada saat sakratul maut.
'Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberi petuah,
" Wahai umatku, kita semuanya ada pada kekuasaan Allah serta cinta kasih-Nya. Jadi taati serta bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah serta Al Qur'an. Barang siapa menyukai sunnahku, berati mencintai aku serta kelak beberapa orang yang mencintaiku, bakal bersama-sama masuk surga bersama aku ".
Khutbah singkat itu disudahi dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu.
Abu Bakar memandang mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas serta tangisnya. Ustman menghela napas panjang serta Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu sudah datang, waktunya telah tiba.
" Rasulullah akan meninggalkan kita semuanya, " desah hati semuanya sahabat saat itu.
Manusia terkasih itu, hampir usai menunaikan tugasnya didunia. Tanda-tanda itu makin kuat, ketika Ali serta Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung waktu turun dari mimbar.
Waktu itu, semua sahabat yang ada disana pastinya akan menahan detik-detik berlalu, bila dapat.
Matahari semakin tinggi, namun pintu Rasulullah masihlah tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah tengah terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat serta membasahi pelepah kurma sebagai alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengatakan salam.
" Bolehkah saya masuk? " tanyanya. Namun Fatimah tak mengizinkannya masuk,
" Maafkanlah, ayahku sedang demam, " kata Fatimah yang membalikkan tubuh serta menutup pintu.
Lalu ia kembali menemani ayahnya yang ternyata telah buka mata serta ajukan pertanyaan pada Fatimah, " Siapakah itu wahai anakku? ".
" Tidak tahulah ayahku, orang kelihatannya baru sekali ini saya melihatnya, " papar Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah memandang puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seakan-akan bahagian untuk bahagian muka anaknya itu akan dikenang.
" Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan didunia. Dialah malaikatul maut, " kata Rasulullah, Fatimah juga menahan ledakan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, namun Rasulullah bertanya mengapa Jibril tak turut berbarengan menyertainya. Lalu dipanggillah Jibril yang terlebih dulu telah bersiap diatas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah serta penghulu dunia ini. " Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah? " Bertanya Rasululllah dengan nada yang sangat lemah.
" Pintu-pintu langit sudah terbuka, beberapa malaikat sudah menunggu rohmu. Semuanya surga terbuka lebar menunggu kedatanganmu, " kata Jibril.
Namun itu ternyata tak membuatkan Rasulullah lega, matanya masihlah penuh kekhawatiran.
" Engkau tak suka mendengar khabar ini? " Bertanya Jibril lagi.
" Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak? "
" Janganlah khawatir, wahai Rasul Allah, saya pernah mendengar Allah berfirman kepadaku : Kuharamkan surga untuk siapapun, terkecuali umat Muhammad sudah ada di dalamnya, " kata Jibril.
Detik-detik makin dekat, waktunya Izrail melakukan pekerjaan. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Terlihat semua badan Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
" Jibril, begitu sakit sakaratul maut ini. " Perlahan Rasulullah mengaduh.
Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk makin dalam serta Jibril memalingkan muka.
" Jijikkah kau melihatku, sampai kau palingkan wajahmu Jibril? " Bertanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
" Siapakah yang mampu, lihat kekasih Allah direnggut ajal, " kata Jibril.
Sebentar lalu terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yg tidak tertahankan lagi.
" Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semuanya siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "
Tubuh Rasulullah mulai dingin, kaki serta dadanya telah tak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seolah akan membisikkan suatu hal, Ali mendekatkan telinganya.
" Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum - peliharalah shalat serta peliharalah orang-orang lemah di antaramu. "
Diluar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat sama-sama berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di berwajah, serta Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
" Ummatii, ummatii, ummatiii! " -
" Umatku, umatku, umatku "
Serta, berakhirlah hidup manusia mulia yang berikan sinaran itu.
Saat ini, dapatkah kita mencintai kelihatannya?
Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa'alaihi wasahbihi wasallim.
Begitu cintanya Rasulullah pada kita.
Usah gelisah jika dibenci manusia kerana ada banyak yang menyayangimu didunia,
namun gelisahlah jika dibenci Allah kerana tidak ada lagi yang mengasihmu di akhirat kelak.
INILAH KISAH NABI MUHAMMAD SAW MENJELANG AJAL.... SANGAT SEDIH SEKALI....!!!
Reviewed by Unknown
on
22.17
Rating: