ADA- ADA AJA, ORANG INI BERANI DINIKAHI SIRI DAN JARANG DIGILIR KOK PROTES MALAH NYEWA PENGACARA SEGALA.... ADEH....



MESTINYA, bila berani dinikah siri, mesti siap pembagian tak adil dalam soal materil dan onderdil. Namun Ny. Fika, 26, dari Surabaya ini lain. Karena suami sirinya, Rahadi, 45, jarang “nginguk” serta “nuthuk”, dia paksa suami buat perjanjian melalui notaris serta pengacara. Bila menolak, Fika siap bongkar perselingkuhan suami sirinya.

Ada yang katakan, kawin siri itu perkawinan yang si-dikit ri-sikonya. Sebab suami tidak butuh takut dituntut hak waris, kewajiban berikan jaminan keluarga sirinya. Sebab sebenarnya, kawin siri itu sebatas penghalalan penyaluran keperluan biologis seorang lelaki. Tanpa ada nikah agama dapat dimaksud zina, dengan nikah siri menjadikan istri yaitu wanita yang halalan tayiban wa asyikan saat digauli. Jadi sebetulnya, jik wanita hingga ingin dinikah siri, itu menujukkan bodonya seorang wanita.

Apakah Fika yang asal dari kota getuk Magelang ini dapat bodo? Rasanya tak. Bila bodo masak dapat meniti program S-2 di Kota Pahlawan. Namun bila disebut pandai, kok mau-maunya dikawin siri oleh Rahadi yang berprofesi dosen. Namun tersebut bila cinta sedang menggebu-gebu, diklecehin seseorang lelaki menurut saja, walau sebenarnya pada akhirnya yang rugi pihak wanita sendiri.

Mengapa dosen Rahadi menikahi siri Fika? Karena dirumah dia telah miliki istri serta anak-anak. Untuk melepas mereka berat, namun meninggalkan Fika juga sayang. Jadi dia juga memberi pilihan : menikah siri saja, atawa putus untuk selamanya? Ternyata Fika terima pilihan yang pertama, berarti siap dinikah 1/2 resmi. Berarti, perkawinannya tak tercatat di arsip negara, namun sebagai suami-istri mereka telah halalan tayiban berbuat seperti seperti hubungan suami istri.

Namun ternyata, jadi istri siri itu nasibnya jadi seperti PSSI yang dicoret dari FIFA. Apabila suami miliki acara keluarga, Fika tidak diikut-sertakan. Bahkan juga sesudah 6 bln. perkawinan sirinya, Rahadi yang telah jemu menuntaskan b!r4*h!*ny4 pada Fika, jarang dikunjungi serta dig4*ul!. Orang Solo katakan : tidak sering “diinguk” dan “dithuthuk”, sementara orang Surabaya menyebutkan : jarang “ditilik” serta “digitik”.

Untuk menjinakkan suaminya yang mulai liar, Fika juga menyewa seorang pengacara, supaya dapat menekan Rahadi melalui satu kesepakatan. Berisi, suami sebagai pihak ke-2 mesti rajin mengunjungi istri sirinya sebagai pihak pertama. Bila tak, ada klausul berbentuk ancaman yang berbunyi : perkawinan siri yang sekalian perselingkuhan Rahadi akan dibongkar serta disiarkan ke publik.

Sebenarnya si pengacara sudah menasihati kalau kesepakatan itu lemah, karena statusnya nikah siri. Namun Fika bersikeras untuk dapat peroleh perjanjian sejenis itu, bila butuh didaftarkan pada notaris serta PPAT (petinggi pembuat akte tanah). Surat itu pada akhirnya di buat. Namun tidak di ketahui jelas, apakah Rahadi siap teken kesepakatan yang berisi yang mboten-mboten itu.

sumber : http://poskotanews.com/2015/06/13/berani-dinikah-secara-siri-jarang-digilir-kok-protes/
ADA- ADA AJA, ORANG INI BERANI DINIKAHI SIRI DAN JARANG DIGILIR KOK PROTES MALAH NYEWA PENGACARA SEGALA.... ADEH.... ADA- ADA AJA, ORANG INI BERANI DINIKAHI SIRI DAN JARANG DIGILIR KOK PROTES MALAH NYEWA PENGACARA SEGALA.... ADEH.... Reviewed by Unknown on 06.13 Rating: 5